Shalom, selamat pagi! Jumpa lagi dengan saya, Maria Kaesmetan. Saya berterima kasih karena dengan iman, saya tahu bahwa saudara pasti menantikan berkat dari Tuhan hari ini.
Ayat Renungan: Yohanes 13: 34 – “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”
Hari ini, saya ingin membagikan sebuah prinsip yang sangat sederhana. Kita adalah orang-orang yang sejak semula telah ditentukan untuk menjadi alat Tuhan—untuk menerangi dunia dan menggarami dunia. Dengan apa? Dengan kasih. Inilah perintah Tuhan untuk kita, seperti dituliskan dalam Yohanes 13: 34, "supaya kita saling mengasihi sama seperti Tuhan telah mengasihi kita."
Firman Tuhan menyebut bahwa orang percaya memiliki sifat seperti garam. Garam itu mengawetkan, menyembuhkan, dan memberi pengaruh. Sebagai orang Kristen, "garam" kita adalah kasih. Dunia mungkin tidak mengerti bahasa Alkitab seperti Kitab Matius, Lukas, atau Mazmur. Tapi mereka bisa merasakan makna dari kata-kata tersebut melalui perbuatan baik kita.
Dengan kata lain, bahasa yang dimengerti dunia adalah bahasa perbuatan. Tuhan Yesus memberikan teladan kepada kita: kasih itu harus dilakukan. Kita bisa mengasihi tanpa memberi, tetapi kita tidak bisa memberi tanpa mengasihi. Perhatian, pengampunan, waktu, dan tenaga—semuanya adalah tindakan kasih.
Tuhan telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita: Ia memberikan nyawa-Nya, menciptakan alam semesta untuk kita tinggali, memberikan orang tua, pemimpin, dan teman untuk berbagi hidup. Semua ini adalah bukti bahwa Allah peduli dan tahu apa yang kita perlukan.
Pertanyaannya, apakah kasih yang telah kita terima itu sudah kita salurkan kepada orang lain? Di bulan April ini, coba renungkan: kepada siapa Anda telah menunjukkan kasih secara nyata—entah memberi waktu, nasihat, pengampunan, tenaga, atau bahkan uang kepada yang membutuhkan?
Jika Anda sudah melakukannya untuk satu atau dua orang, mari naik level. Coba lakukan tindakan kasih kepada orang yang selama ini jarang dihubungi—bahkan, kalau Anda ingin lebih radikal lakukanlah itu kepada mereka yang pernah merugikan atau memperlakukan Anda dengan buruk.
Saat Anda melakukannya, Anda sedang menyampaikan pesan: “Aku telah mengalami kasih dari Tuhanku. Sekarang, aku ingin engkau juga merasakannya melalui perbuatanku.”
Selamat berproses. Tuhan Yesus memberkati!
Hak cipta ©Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN Indonesia